"Shabu-shabu" adalah makanan khas yang berasal dari "Negeri Gingseng" (Korea). Di makanan itu Anda bisa mendapatkan berbagai macam sayuran hingga daging, mi dan nasi. Komplit! Kombinasi sayur-mayur yang dapat ditemukan pada sajian berkuah segar ini, antara lain, jamur shimeji cokelat dan putih, jamur raja, sawi putih, jamur enoki, labu dan kentang. Biasanya, shabu-shabu juga ditambah dengan kulit tahu.
Tapi, jangan harap kena tonjok saat menyeruput kuahnya. Sebab, kuahnya hanya memakai bumbu yang minim. Garam dan penyedap rasa disingkirkan. Kalaupun dipakai, paling hanya sejumput. Maklum, ini diklaim sebagai makanan sehat. Justru di situlah letak keistimewaan hidangan tersebut. Kuah didominasi dengan sari kacang-kacangan.
Di negeri asalnya, sayur dan irisan daging yang tersaji dalam "shabu-shabu", umumnya disantap dengan nasi dan mi sebagai pelengkapnya. Di Indonesia juga ada beberapa restoran yang menyajikan menu "shabu-shabu". "Restoran Okane Shabu-shabu", salah satunya.
Lokasinya berada di Jalan Prof Joko Soetono No 11, Kebayoran Baru, Jakarta. Anda bisa mendapatkan "shabu-shabu" dengan rasa original. Sebab cita rasa "shabu-shabu" khas Korea tetap dipertahankan.
Setelah "shabu-shabu" lengkap dengan sayur-mayur, irisan daging, mi dan nasi ditambah dengan wasabinya tersaji di depan mata, jangan buru-buru menyantapnya ya. Ada tata cara makannya!
Ribet! Mula-mula celupkan dulu sayur-mayur yang telah disajikan pelayan ke dalam kuah "shabu-shabu". Sebab, sayur yang disajikan masih dalam kondisi mentah alias belum dimasak.
Setelah dirasa matang, baru silakan santap. Memasak dan makan sayur adalah ritual yang pertama. Selesai menuntaskan sayur, Anda baru boleh berlanjut ke daging.
Alurnya sama dengan makan sayur. Tuntas dengan daging, Anda baru bisa masuk ke tahap melahap mi. Mi pada "shabu-shabu" disebut mi korea. Mi ini berasal dari ganggang hijau. Wajar jika mi ini tampil hijau.
Sebelum dimakan mi juga harus direbus dulu ke dalam kuah. Sebab, mi itu dihidangkan dalam kondisi mentah. Setelah matang cocol mi bertekstur kenyal tersebut dengan wasabi. Tambah mantab bila diberi perasan jeruk nipis dan potongan cabai rawit.
Usai tahap makan mi, Anda baru boleh memakan nasi. Tak langsung dimakan. Nasi yang disajikan harus digoreng dulu. Itu yang biasa dilakukan orang-orang di "Negeri Gingseng".
Kalau Anda baru kali pertama berkunjung, jangan sok tahu ya. Soalnya, cara goreng nasinya berbeda dengan rumus nasi goreng yang biasa Anda terapkan.
Nasi putih dimasukkan ke dalam wadah kemudian ditekan-tekan di atas api kecil. Setelah beberapa saat, nasi diaduk-aduk. Ulangi sampai tiga kali. Dijamin, nasi bakal berkerak. Agar kerak nasi gorengnya tetap empuk, usahakan menggorengnya jangan terlalu lama.
Nah, serangkaian tutorial makan shabu-shabu itu harus diterapkan secara berurutan. Jika tak mau ambil pusing, Anda bisa langsung menyantap "shabu-shabu" tanpa mempedulikan tata caranya atau sesuka hati.
Tapi, saat melakukan itu, ada baiknya jika Anda meninggalkan sejenak rasa malu di rumah. Sebab, di Okane Shabu-shabu, Anda bakal jadi orang yang paling culun dan bahkan dianggap kampungan. Jika ingin aman, Anda bisa minta tolong pelayan untuk menyiapkannya. Anda tinggal menyantap saja. Daripada ikuti ritual makan "shabu-shabu" yang ribet sampai jadi teler, mending minta bantuan pelayan kan.
Tapi, jangan harap kena tonjok saat menyeruput kuahnya. Sebab, kuahnya hanya memakai bumbu yang minim. Garam dan penyedap rasa disingkirkan. Kalaupun dipakai, paling hanya sejumput. Maklum, ini diklaim sebagai makanan sehat. Justru di situlah letak keistimewaan hidangan tersebut. Kuah didominasi dengan sari kacang-kacangan.
Di negeri asalnya, sayur dan irisan daging yang tersaji dalam "shabu-shabu", umumnya disantap dengan nasi dan mi sebagai pelengkapnya. Di Indonesia juga ada beberapa restoran yang menyajikan menu "shabu-shabu". "Restoran Okane Shabu-shabu", salah satunya.
Lokasinya berada di Jalan Prof Joko Soetono No 11, Kebayoran Baru, Jakarta. Anda bisa mendapatkan "shabu-shabu" dengan rasa original. Sebab cita rasa "shabu-shabu" khas Korea tetap dipertahankan.
Setelah "shabu-shabu" lengkap dengan sayur-mayur, irisan daging, mi dan nasi ditambah dengan wasabinya tersaji di depan mata, jangan buru-buru menyantapnya ya. Ada tata cara makannya!
Ribet! Mula-mula celupkan dulu sayur-mayur yang telah disajikan pelayan ke dalam kuah "shabu-shabu". Sebab, sayur yang disajikan masih dalam kondisi mentah alias belum dimasak.
Setelah dirasa matang, baru silakan santap. Memasak dan makan sayur adalah ritual yang pertama. Selesai menuntaskan sayur, Anda baru boleh berlanjut ke daging.
Alurnya sama dengan makan sayur. Tuntas dengan daging, Anda baru bisa masuk ke tahap melahap mi. Mi pada "shabu-shabu" disebut mi korea. Mi ini berasal dari ganggang hijau. Wajar jika mi ini tampil hijau.
Sebelum dimakan mi juga harus direbus dulu ke dalam kuah. Sebab, mi itu dihidangkan dalam kondisi mentah. Setelah matang cocol mi bertekstur kenyal tersebut dengan wasabi. Tambah mantab bila diberi perasan jeruk nipis dan potongan cabai rawit.
Usai tahap makan mi, Anda baru boleh memakan nasi. Tak langsung dimakan. Nasi yang disajikan harus digoreng dulu. Itu yang biasa dilakukan orang-orang di "Negeri Gingseng".
Kalau Anda baru kali pertama berkunjung, jangan sok tahu ya. Soalnya, cara goreng nasinya berbeda dengan rumus nasi goreng yang biasa Anda terapkan.
Nasi putih dimasukkan ke dalam wadah kemudian ditekan-tekan di atas api kecil. Setelah beberapa saat, nasi diaduk-aduk. Ulangi sampai tiga kali. Dijamin, nasi bakal berkerak. Agar kerak nasi gorengnya tetap empuk, usahakan menggorengnya jangan terlalu lama.
Nah, serangkaian tutorial makan shabu-shabu itu harus diterapkan secara berurutan. Jika tak mau ambil pusing, Anda bisa langsung menyantap "shabu-shabu" tanpa mempedulikan tata caranya atau sesuka hati.
Tapi, saat melakukan itu, ada baiknya jika Anda meninggalkan sejenak rasa malu di rumah. Sebab, di Okane Shabu-shabu, Anda bakal jadi orang yang paling culun dan bahkan dianggap kampungan. Jika ingin aman, Anda bisa minta tolong pelayan untuk menyiapkannya. Anda tinggal menyantap saja. Daripada ikuti ritual makan "shabu-shabu" yang ribet sampai jadi teler, mending minta bantuan pelayan kan.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar