Sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan rempah-rempah kualitas wahid. Tak sedikit pula bangsa kolonial yang berusaha menguasai rempah-rempah Indonesia. Sampai pada akhirnya, masuklah Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Indonesia pada abad ke 17.
Oleh Parlemen Belanda, perusahaan dagang asal Belanda itu konon diberi hak monopoli atas kegiatan perdangan dan aktivitas kolonial di tanah Nusantara. Singkat cerita, akhirnya perusahaan yang juga melengkapi diri dengan kekuatan militer itu mampu menguasi alias memonopoli perdagangan rempah-rempah di seluruh wilayah nusantara.
Tak ada yang memungkiri kualitas dan kekhasan rempah-rempah asal Indonesia. Selain menghangatkan, di tangan orang-orang yang tepat, bermacam rempah-rempah itu diolah menjadi sebuah ramuan manjur untuk menciptakan berbagai hidangan yang mampu menancapkan tajinya di puncak kenikmatan cita rasa.
"Rendang", salah satunya. Kelezatan dari salah satu makanan khas Padang ini sudah mendapat pengakuan dunia. Tak heran jika penggemarnya adalah mayoritas. Tidak sedikit pula orang yang mencari peruntungan dengan cara mengormersilkan masakan ini. Sampai-sampai, tak hanya di daerah asalnya (Padang, Sumatera Barat), distrik makan yang menjajakan rendang bisa dijumpai dihampir di seantero Indonesia.
Bahkan, sudah sejak lama, rendang sudah menjelajah dunia. Tak sedikit pula, pihak-pihak yang membuka rumah makan alias restoran yang menyajikan menu rendang di beberapa negara Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah.
Lantaran banyak yang suka, tak sedikit pula yang coba-coba mengolaborasikan "rendang" dengan berbagai jenis hidangan lain. Harapannya, bisa menarik minat konsumen untuk tertarik mencicipi jenis hidangan lain yang telah mengalami kolaborasi dengan rendang. Hal ini pula yang mendorong munculnya segudang resep makanan baru.
Bahkan, suatu bentuk kolaborasi, terkadang di luar imajinasi dan ide kita sebagai konsumen kuliner. Rendang yang dikolaborasikan dengan pizza, misalnya. Meski di Eropa dan di negeri asalnya pizza begitu populer, tapi belum tentu di Indonesia. Jadi, tak heran pula bila di Indonesia, tak sedikit penjaja pizza yang mencoba-coba mengolaborasikan pizza dengan rendang.
Salah satunya, "pizza rendang" yang di tawarkan The Sunan Hotel, Surakarta. Sebenarnya, The Sunan Hotel bukanlah pihak pertama yang mengolaborasikan pizza dengan "rendang". Ada beberapa penjaja pizza di luaran sana yang melakukan hal serupa.
Tapi ada yang menarik dengan "pizza rendang" The Sunan Hotel. Dan, hal itu yang menjadikan pizza rendang The Sunan Hotel berbeda dengan pizza sejenis di distrik makan lainnya. Yaitu roti pizza yang dibuat tipis mengikuti resep asli Itali. Sedangkan, "rendang" dibuat menggunakan bumbu original.
Oleh Parlemen Belanda, perusahaan dagang asal Belanda itu konon diberi hak monopoli atas kegiatan perdangan dan aktivitas kolonial di tanah Nusantara. Singkat cerita, akhirnya perusahaan yang juga melengkapi diri dengan kekuatan militer itu mampu menguasi alias memonopoli perdagangan rempah-rempah di seluruh wilayah nusantara.
Tak ada yang memungkiri kualitas dan kekhasan rempah-rempah asal Indonesia. Selain menghangatkan, di tangan orang-orang yang tepat, bermacam rempah-rempah itu diolah menjadi sebuah ramuan manjur untuk menciptakan berbagai hidangan yang mampu menancapkan tajinya di puncak kenikmatan cita rasa.
"Rendang", salah satunya. Kelezatan dari salah satu makanan khas Padang ini sudah mendapat pengakuan dunia. Tak heran jika penggemarnya adalah mayoritas. Tidak sedikit pula orang yang mencari peruntungan dengan cara mengormersilkan masakan ini. Sampai-sampai, tak hanya di daerah asalnya (Padang, Sumatera Barat), distrik makan yang menjajakan rendang bisa dijumpai dihampir di seantero Indonesia.
Bahkan, sudah sejak lama, rendang sudah menjelajah dunia. Tak sedikit pula, pihak-pihak yang membuka rumah makan alias restoran yang menyajikan menu rendang di beberapa negara Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah.
Lantaran banyak yang suka, tak sedikit pula yang coba-coba mengolaborasikan "rendang" dengan berbagai jenis hidangan lain. Harapannya, bisa menarik minat konsumen untuk tertarik mencicipi jenis hidangan lain yang telah mengalami kolaborasi dengan rendang. Hal ini pula yang mendorong munculnya segudang resep makanan baru.
Bahkan, suatu bentuk kolaborasi, terkadang di luar imajinasi dan ide kita sebagai konsumen kuliner. Rendang yang dikolaborasikan dengan pizza, misalnya. Meski di Eropa dan di negeri asalnya pizza begitu populer, tapi belum tentu di Indonesia. Jadi, tak heran pula bila di Indonesia, tak sedikit penjaja pizza yang mencoba-coba mengolaborasikan pizza dengan rendang.
Salah satunya, "pizza rendang" yang di tawarkan The Sunan Hotel, Surakarta. Sebenarnya, The Sunan Hotel bukanlah pihak pertama yang mengolaborasikan pizza dengan "rendang". Ada beberapa penjaja pizza di luaran sana yang melakukan hal serupa.
Tapi ada yang menarik dengan "pizza rendang" The Sunan Hotel. Dan, hal itu yang menjadikan pizza rendang The Sunan Hotel berbeda dengan pizza sejenis di distrik makan lainnya. Yaitu roti pizza yang dibuat tipis mengikuti resep asli Itali. Sedangkan, "rendang" dibuat menggunakan bumbu original.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar