Siapa tak kenal dengan Pramuka. Semua yang pernah duduk di bangku sekolah pasti pernah merasakan senang dan gembiranya saat latihan Pramuka. Sebenarnya sudah sejak dulu Pramuka menjadi pelopor pendidikan karakter bangsa. Disana dilatih kedisiplinan, keberanian, kesetiaan, patriotisme, dan keterampilan. Pada jaman sekarang ini, saat bangsa kita hampir kehilangan karakter bangsanya, Pramuka kembali menjadi sorotan. Banyak tokoh pendidikan meyakini Pramuka dapat mengembalikan sikap dan sifat bangsa yang dikenal baik yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Maka Pramuka perlu digalakkan lagi di semua sekolah. Pemerintah perlu memberikan kesempatan kepada Pramuka untuk terlibat di dalam kurikulum sekolah. Pramuka seharusnya tidak hanya menjadi kegiatan seremonial belaka, Pramuka harus menjadi motor penggerak dalam pembangunan karakter bangsa.
Jika saat ini ada 10 mata pelajaran untuk siswa SD, nanti, jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh. Pramuka akan menjadi salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar (SD) pada tahun ajaran baru mendatang. Hal ini terungkap dalam draf perubahan kurikulum yang dipaparkan ke Wakil Presiden RI Boediono.
Selain Pramuka, enam mata pelajaran lain yang akan diajarkan di SD adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani serta Olahraga dan Kesehatan.
"Khusus untuk Pramuka adalah mata pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran, dan itu diatur dalam undang-undang," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Kantor Wapres, di Jakarta, kemarin.
JAMBI, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nurhayati mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pendidikan pramuka masuk pada kurikulum pendidikan nasional.
"Pendidikan pramuka lebih mengedepankan nilai-nilai dan karakter. Saya kira perlu kita sambut baik jika pendidikan pramuka masuk dalam kurikulum pendidikan nasional," ujarnya kepada wartawan seusai membuka Perkemahan Pramuka Penegak dan Pendega Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) di Bumi Perkemahan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Minggu (18/11/2012).
Ia berharap mulai tahun ajaran 2013, pendidikan pramuka sudah menjadi pelajaran wajib di tiap sekolah. Menurut Windu, rencana pendidikan pramuka masuk pada kurikulum pendidikan nasional masih dalam tataran konsep.
"Kamis pekan lalu, sebanyak 125 ahli pendidikan di bawah pimpinan Wakil Presiden Boediono melakukan pemaparan konsep kurikulum untuk menjadikan pramuka sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah," katanya.
Menurut dia, pendidikan pramuka telah terbukti dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan karakter sekaligus pilar penting dalam pendidikan nasional. Diharapkan, pendekatan ilmu pengetahuan dan budaya dapat berjalan secara sinergi.
"Saat ini kami juga tengah melakukan uji publik, termasuk juga dengan upaya mulai dari penyiapan buku, guru, serta sarana dan prasarana di sekolah," ujarnya lagi.
Karakter bebas dan bermain serta sapaan kakak terhadap semuanya pada lingkungan pendidikan pramuka dinilai tidak akan menjadi masalah dan bisa disesuaikan dengan pendidikan di sekolah.
"Dengan pendidikan pramuka, hubungan antara murid dan guru lebih bertambah akrab seperti teman sehingga bisa menghilangkan kesan semua tindakan guru harus ditiru," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar mengatakan, perlu adanya penyusunan konsep secara bersama.
"Jika ingin mendapat pendidikan pramuka, para murid seharusnya terlebih dahulu harus masuk menjadi gugus depan," ujarnya.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengaku siap apabila pendidikan pramuka akan diterapkan pada kurikulum pendidikan nasional.
Kesiapan juga dinyatakan oleh beberapa orang ketua kwartir gerakan pramuka daerah (Kwarda), di antaranya Prof Budi Prayitno (Ketua Kwarda Provinsi Jawa Tengah), Sulastro Suwarno (Ketua Harian Kwarda Sumatera Selatan), dan Haviz Husaini (Wakil Ketua Kwarda Provinsi Jambi). Mereka menyambut baik rencana tersebut.
"Kita sangat menyambut baik rencana pemerintah tersebut karena pendidikan pramuka mengandung nilai-nilai seni dan budaya, serta dapat membentuk mental yang andal," kata Budi Prayitno.
Ia yakin, jika pendidikan pramuka menjadi pelajaran wajib di sekolah, maka hal itu akan melahirkan generasi muda dan pemimpin yang memiliki mental lebih baik sehingga dapat menekan tindak korupsi.
baca juga
Pramuka Bakal Jadi Mata Pelajaran Wajib di SD
sumber : edukasi.kompas.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar