Soft Opening Graha Tristar

Bookmark and Share

DALAM RANGKA SOFT OPENING GRAHA TRISTAR,
TRISTAR CULINARY INSTITUTE GELAR
AKSI KEPRIHATINAN TERHADAP KBS DENGAN MEMBUAT
ROTI BUAYA DAN KOMODO


Kebun BInatang Surabaya sudah menjadi ikon kota Surabaya, bahkan menjadi kebun binatang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Namun adanya kasus internal, kini kondisi KBS semakin memprihatinkan. Banyak binatang koleksi KBS yang mati, bahkan dalam jumlah banyak.

Sebagai bagian dari warga kota Surabaya, Tristar Culinary Institute yang bergerak pada pendidikan kuliner ikut peduli atas kondisi KBS saat ini. Kepedulian ini diwujudkan dalam aksi keprihatinan dengan membuat manekin buaya dan komodo dari roti. Aksi keprihatinan ini dilakukan bertepatan dengan soft opening gedung baru Graha Tristar Institut.

“Sebagai bagian dari kota Surabaya, kami merasa prihatin dengan kondisi Kebun Binatang saat ini, mengingat KBS menjadi kebanggaan warga kota Surabaya, Tristar Culinary Institute yang bergerak di bidang pendidikan kuliner dalam rangka aksi keprihatinan ini, membuat manekin buaya dan komodo, dari roti manis. Kita tahu jika ikon dari Indonesia dan termasuk 7 keajaiban dunia. Dengan kita membuat aksi seperti ini, kita ingin agar binatang-binatang di KBS selalu dilindungi, diperhatikan, dan tidak dijadikan korban, meskipun ada masalah dalam tim pengelolaan KBS” tutur Ir. Juwono Saroso, Owner Tristar Culinary Institute.

Roti Buaya dan Komodo ini adalah roti manis, yang terbuat dari tepung terigu, gula, margarine, air, telur, dan ragi. Semua bahan ini diaduk jadi satu hingga kalis, kemudian dibentuk dan diistirahatkan, sebelum kemudian di oven. Roti Buaya dan komodo dibuat oleh Dosen Pastry Tristar Culinary Institute, Otje Wibowo yang dibanto oleh siswa Tristar Culinary Institute

Selain membuat roti buaya dan komodo, pada soft opening ini juga dilakukan demo masak oleh koki cilik Tristar bersama Viona Angelin Juwono. Gadis kelas 7 ini membuat Mie Pelangi dari
buah & sayur.







{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar