Makanan China atau Tionghoa memang bisa kita temui dimana saja. Hal ini dikarenakan citarasa dari makanan China atau Tionghoa ini memang sesuai dengan selera masyarakat kita. Begitu populernya makanan dari negeri China ini tentu membuat pelaku kuliner semakin tertarik untuk membuat aneka makanan China untuk dipasarkan. Alasan ini tentu tak dilewatkan oleh Tristar Culinary Institute untuk mengajarkan kepada para mahasiswanya dengan materi Pengetahuan Makanan Tionghoa. Tujuan diberikannya materi ini adalah agar para mahasiswa Tristar Culinary Institute yang beralamatkan di Jl. Raya Jemursari 234 Surabaya ini nantinya dapat menguasai pengolahan dan pengajian makanan Tionghoa.
Tak hanya sekedar cara memasaknya saja, dalam mata kuliah ini para mahasiswa juga diberikan pembahasan mengenai sejarah makanan Tionghoa, kebiasaan makan, konsep dasar, pengetahuan bahan dan bumbu serta berbagai macam makanan dari daerah-daerah di China . Materi perkuliahan ini akan diberikan dalam waktu kurang lebih satu minggu. Seperti yang terlihat dalam perkulianan Pengetahuan Makanan Tionghoa hari Senin (16/ 08) kali ini, para mahasiswa diajarkan mengenai 4 macam makanan Tionghoa yaitu Asparagus Soup, Salty Fish Rice, Lo Han Cay serta Lions Head Casserol. Perkuliahan jurusan culinary ini dimulai pada pukul 8.00 WIB dan diawali dengan pemberian teori terlebih dahulu. Setelah teori selesai diberikan, maka Yanuar selaku pengajar segera melanjutkan pemberikan materi perkuliahan dengan praktik.
Dalam segmen praktik ini, terlebih dahulu para mahasiswa yang terdiri dari sekitar 22 orang dalam satu kelas ini dibagi menjadi 4 kelompok. Kemudian masing-masing kelompok ditugaskan untuk menyiapkan dan mengolah masing-masing resep yang sudah diberikan. Setelah pembagian tugas selesai, maka para mahasiswa mulai menyiapkan berbagai bahan terlebih dahulu mualai dari mengupas, menimbang, memotong hingga membersihkan semua bahan yang akan digunakan dalam mengolah makanan. Para mahasiswa yang terbagi dalam kelompok ini tampak antusias serta kompak dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka.
Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyiapkan bahan-bahannya. Setelah bahan selesai disiapkan, maka Yanuar segera mengarahkan setiap mahasiswa untuk mulai mengolah atau memasak bahan yang sudah disiapkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa tidak mengalami kesalahan proses dalam memasaknya. Selesai memberikan pengarahan, maka para mahasiswa pun segera memulai proses memasaknya. Para mahasiswa tak perlu khawatir tidak mengetahui cara membuat masakan yang ditugaskan kelompok lain, karena para mahasiswa dapat juga melihat cara pengolahan kelompok lainnya secara langsung.
Bahkan para mahasiswa dari kelompok lain bisa juga berdiskusi ataupun memberikan saran kepada kelompok lain agar nantinya hasil makanan yang diolah hasilnya maksimal. Selang beberapa waktu lamanya, akhirnya masakan pun satu per satu selesai diolah. Satu per satu kelompok pun segera mengambil tempat yang akan digunakan untuk menyajikan atau men-display makanan yang sudah dibuatnya.
Kemudian masing-masing makanan tersebut diletakkan dalam tempat saji dan dihias sedemikian rupa hingga tampak cantik dan menarik. Dalam menghias makanan ini, Yanuar selalu memberikan kebebasan bagi para mahasiswanya untuk berkreasi namun tentu dengan terlebih dahulu memberikan pengarahan mengenai aturan-aturan yang benar dalam penyajian makanan.
Akhirnya seluruh makanan pun selesai diolah dan tampak sangat menarik untuk dihidangkan. Para mahasiswa pun tampak sangat puas dengan hasil masakan yang mereka praktikkan sehingga tak sedikit mahasiswa yang meng-abadikan karya mereka dengan kamera. Setelah men-display hasil masakannya, maka para mahasiswa juga langsung membagi makanan hasil praktik mereka agar setiap mahasiswa dapat mencicipi rasa dari seluruh masakan yang sudah dipraktikkan hari ini. Para mahasiswa mengaku cukup puas dengan metode pembelajaran seperti ini karena para mahasiswa menjadi cepat terampil dalam mengolah berbagai makanan. /nv
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar