Berbagai program pelatihan ataupun kursus di Tristar Culinary Institute memang tak hanya sekedar diperuntukkan bagi peserta perseorangan namun juga menyediakan program kursus ataupun pelatihan yang pesertanya terdiri dari sebuah lembaga ataupun instansi tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya kursus cara membuat donat oleh Tristar Culinary Institute dengan peserta dari Yayasan Sosial Bina Hati-Surabaya.
Kursus kali ini tepatnya hari Selasa (22/06) diadakan di Tristar yang beralamatkan di Jl.Raya Jemursari 240 Surabaya.
Sebagai satu-satunya yayasan sosial yang membina para pecandu narkoba dan penderita HIV, Yayasan Bina Hati yang sudah berdiri sekitar 4,5 tahun lalu mengirimkan 10 orang peserta korban narkoba untuk mengikuti kursus ini. Program pelatihan oleh Yayasan Bina Hati yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Kota Surabaya di Tristar Culinary Institute kali ini dimaksudkan sebagai salah satu wujud pembinaan bagi para korban narkoba agar bisa membuka usaha sendiri. Sebagai program director Yayasan Bina Hati, Sudiro Husodo, SHI, SH memberikan penjelasannya. “Program ini diharapkan nantinya bisa berjalan dengan baik. Setelah mengikuti program pelatihan ini, para peserta akan dibantu oleh yayasan untuk membuka usaha sendiri. Sehingga akan mengurangi dampak pengangguran terhadap para korban narkoba yang sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi akibat dikucilkan dari masyarakat”jelasnya.
Kursus yang mengambil tema donat ini dimulai pukul 13.30 WIB dengan beberapa materi yang diajarkan yaitu donat topping glazur, barliner, chocolate nut dan cornflake. Sebagai pengajar, Afif membuka acara kursus dengan memberikan penjelasan kepada peserta tentang berbagai bahan yang akan digunakan dalam pembuatan donat terlebih dahulu.Setelah penjelasan selesai disampaikan, Afif mulai memandu para peserta untuk praktik membuat adonan donat terlebih dahulu. Dengan semangat, para peserta mengikuti jalannya kursus ini.
Setelah adonan diuleni hingga kalis, maka adonan didiamkan terlebih dahulu hingga mengembang. Kemudian adonan yang mengembang tersebut baru digilas hingga tipis dan dipotong dengan cetakan bentuk ring atau cincin.
“Bapak dan Ibu sebaiknya gunakan cetakan donat yang berbahan plastik, karena cetakan dengan bahan aluminium biasanya akan cenderung lengket dengan adonan dan mengakibatkan adonan susah dikeluarkan dari cetakan”jelas Afif. Berbagai tips seputar pembuatan donat untuk usaha juga diberikan oleh Afif, sehingga diharapkan para peserta nantinya akan mendapatkan hasil jadi donat yang maksimal serta mempunyai nilai jual yang maksimal.
Adonan yang sudah dibentuk ini kemudian diistirahatkan kembali agar mengembang lagi. Dan setelah proses pengembangan ini, donat kemudian digoreng dengan minyak yang banyak dan api sedang. Peserta pelatihan ini tak hanya sekedar mendengarkan penjelasan saja melainkan juga ikut serta mempraktikkan materi yang diberikan mulai dari menimbang, membuat adonan, menggoreng hingga finishing yaitu memberikan topping pada donat.
Di akhir acara ini peserta merasa puas dengan mengikuti jalannya kursus ini dikarenakan suasananya menyenangkan, peserta ikut praktik bersama serta diajarkan oleh tenaga yang ahli di bidangnya. Dengan diadakannya kursus ataupun pelatihan para korban narkoba di Tristar Culinary Institute dengan harga khusus ini, tentu menjadi pembuktian bahwa Tristar Culinary Institute juga ikut peduli dengan berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat kita./nv
Sebagai satu-satunya yayasan sosial yang membina para pecandu narkoba dan penderita HIV, Yayasan Bina Hati yang sudah berdiri sekitar 4,5 tahun lalu mengirimkan 10 orang peserta korban narkoba untuk mengikuti kursus ini. Program pelatihan oleh Yayasan Bina Hati yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Kota Surabaya di Tristar Culinary Institute kali ini dimaksudkan sebagai salah satu wujud pembinaan bagi para korban narkoba agar bisa membuka usaha sendiri. Sebagai program director Yayasan Bina Hati, Sudiro Husodo, SHI, SH memberikan penjelasannya. “Program ini diharapkan nantinya bisa berjalan dengan baik. Setelah mengikuti program pelatihan ini, para peserta akan dibantu oleh yayasan untuk membuka usaha sendiri. Sehingga akan mengurangi dampak pengangguran terhadap para korban narkoba yang sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi akibat dikucilkan dari masyarakat”jelasnya.
Kursus yang mengambil tema donat ini dimulai pukul 13.30 WIB dengan beberapa materi yang diajarkan yaitu donat topping glazur, barliner, chocolate nut dan cornflake. Sebagai pengajar, Afif membuka acara kursus dengan memberikan penjelasan kepada peserta tentang berbagai bahan yang akan digunakan dalam pembuatan donat terlebih dahulu.Setelah penjelasan selesai disampaikan, Afif mulai memandu para peserta untuk praktik membuat adonan donat terlebih dahulu. Dengan semangat, para peserta mengikuti jalannya kursus ini.
Setelah adonan diuleni hingga kalis, maka adonan didiamkan terlebih dahulu hingga mengembang. Kemudian adonan yang mengembang tersebut baru digilas hingga tipis dan dipotong dengan cetakan bentuk ring atau cincin.
“Bapak dan Ibu sebaiknya gunakan cetakan donat yang berbahan plastik, karena cetakan dengan bahan aluminium biasanya akan cenderung lengket dengan adonan dan mengakibatkan adonan susah dikeluarkan dari cetakan”jelas Afif. Berbagai tips seputar pembuatan donat untuk usaha juga diberikan oleh Afif, sehingga diharapkan para peserta nantinya akan mendapatkan hasil jadi donat yang maksimal serta mempunyai nilai jual yang maksimal.
Adonan yang sudah dibentuk ini kemudian diistirahatkan kembali agar mengembang lagi. Dan setelah proses pengembangan ini, donat kemudian digoreng dengan minyak yang banyak dan api sedang. Peserta pelatihan ini tak hanya sekedar mendengarkan penjelasan saja melainkan juga ikut serta mempraktikkan materi yang diberikan mulai dari menimbang, membuat adonan, menggoreng hingga finishing yaitu memberikan topping pada donat.
Di akhir acara ini peserta merasa puas dengan mengikuti jalannya kursus ini dikarenakan suasananya menyenangkan, peserta ikut praktik bersama serta diajarkan oleh tenaga yang ahli di bidangnya. Dengan diadakannya kursus ataupun pelatihan para korban narkoba di Tristar Culinary Institute dengan harga khusus ini, tentu menjadi pembuktian bahwa Tristar Culinary Institute juga ikut peduli dengan berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat kita./nv
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar