Rasulullah SAW sangat terkenal dengan
senyumannya. Banyak kesaksian dan kisah Rasulullah SAW yang diceritakan oleh
para sahabat, diantaranya adalah:
1.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa senyum
adalah ibadah
2.
Rasulullah SAW selalu tersenyum pada
istrinya
3.
Senyuman merupakan wujud tertawa
Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak
4.
Rasulullah SAW menggunakan senyuman ketika
menegur seseorang
5.
Rasulullah SAW tetap tersenyum ketika
menerima ancaman. Baca kisah “Ancaman Raja Persia“
6.
Rasulullah SAW tersenyum ketika
membebaskan tawanan orang kafir
7.
Walaupun Rasulullah SAW sering tersenyum
ketika disakiti, namun jika hukum Allah dilanggar, wajahnya akan memerah karena
marah
Referensi:
1.
Rasulullah
SAW bersabda, ”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk
ibadah”. (Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)
2.
Abdullah
bin Al-Harist Radliyallahu’anhu menuturkan, yang artinya,”Tidak pernah aku
melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi)
3.
Al-Husein
Radliyallahu’anhu, cucu beliau, menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia
berkata,” Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku
menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, budi
pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka
berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak
disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang
memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)
4.
Dalam
sebuah riwayat disebutkan pula, ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling
banyak tersenyum seperti halnya Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “.
(Riwayat At-Tirmidzi)
5.
Aisyah
Radliyallahu’anha mengungkapkan, yang artinya, ”Adalah Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang
paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan
senyum simpul”. (Riwayat Ibnu Asakir)
6.
Aisyah
Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah
Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas
kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum”. (Riwayat
Al-Bukhari)
7.
Anas
bin Malik berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya, paling
lapang dadanya, dan paling luas kasih sayangnya, suatu hari aku diutus Nabi
untuk suatu keperluan, lalu aku berangkat. Di tengah jalan, aku menemui
anak-anak yang sedang bermain. Dan aku pun ikut bermain bersama mereka sehingga
aku tidak jadi memenuhi suruhan beliau. Ketika aku sedang asyik bermain, tanpa
sadar, ada seorang berdiri memperhatikan di belakangku dan memegang pundakku.
Aku menoleh ke belakang dan aku melihat rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tersenyum
kepadaku lalu berkata, ‘Wahai Unais apakah engkau telah mengerjakan
perintahku?’ Aku pun bingung dan berkata, ‘Ya, aku akan pergi sekarang ya
Rasulullah!’ Demi Allah, aku telah melayani beliau selama sepuluh tahun dan
beliau tidak pernah berkata kepadaku, ‘mengapa kau kerjakan ini? Mengapa kau
tidak mengerjakannya?’”.
8.
‘Aisyah
Radliyallahu’anha menuturkan kepada kita, yang artinya, “Pada suatau ketika,
Rasulullah baru kembali dari sebuah lawatan. Sebelumnya ku telah menirai pintu
rumahku dengan korden tipis yang bergambar. Kitika melihat gambar tersebut
Rasulullah langsung merobeknya hingga berubah rona wajah beliau seraya berkata,
“Wahai ‘Aisyah ! sesungguhnya orang yang paling keras siksanya di sisi Allah
pada hari kiamat adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah”. (Muttafaq
‘Alaih)